Mengambil quote dari majalah Tarbawi edisi lama ‘berpergian, mengakumulasi kebesarannya’. Sejak kecil, aku paling suka di ajak jalan-jalan dan mencari pengalaman baru, meski baru tingkat lokal, aku yakin ada banyak hikmah yang tersembunyi.. *tapi belum nemu hhe*
3 tahun terakhir ini, bila ditanya perjalanan berkesan, jawabanku mungkin seputar mudik dan balik, secara aku ada di mana asli di mana.
Jujur, aku suka melakukan perjalanan di kala puasa, dan kebetulan mudik juga di bulan Ramadhan. Ada semacam proses edukasi diri ketika saat itu, sholat dan tilawah mungkin itu yang pasti.
Suatu kali, mudik 2007, aku pake rute Jogja-Bali, dari Bali ke Dompu aku ambil jalan darat dan biar sampai rumah jelang buka, aku berangkat dari Bali sore.. So, aku dapat maghrib dan isya ketika di dalam kapal. Penyebrangan Bali Lombok, di samping memerlukan waktu 5 jam juga ombaknya yang dikenal rada tinggi. Tampak adikku sudah mulai mabuk laut, tapi karena aku belum sholat adikku aku tinggal dulu. Di mushola, cukup kecil dan miring *maklum ombak lagi tinggi* sudah ada beberapa orang, dan aku pun ikut makmum di situ. Imam sepertinya berjuang keras agar suaranya bisa terdengar lebih dari ombak, Alhamdulillah magrib telah kami lewatin. Dalam sujud-sujudku aku hanya berdoa sejenis,’ lindungi perjalanan kami ini, lindungilah adikku, beri dia kekuatan sampaikanlah kami kepada orang tua dan keluarga kami’. Aku melirik jam yang ada di handphonku, K6008i *aku suka hapeku yang ini, banyak kenangannya*, 18.57 WITA.. aku memutuskan untuk menunggu waktu Isya. Aku sms ke adikku :
‘Cii, kaka nyambung Isya dulu ya.. meci ga apa kan?’..
Dan meci balas, gpp kak..
‘Kalo pengen makan, ke kafetaria yang dekat mushola aja, save..”.
Akhirnya aku lanjut Isya, habis Isya kemudian Tarawaih.. Subhanalloh, itu kali pertamanya aku sholat tarawih di kapal, di tengah lautan, dengan gulungan ombak yang bisa dibilang lumayan tinggi, dan aku menikmati itu. Sujud terakhir, aku masih meminta kekuatan buat adikku. Kasian dia paling ga kuat kalo perjalanan darat atau laut gini, rute ini aku yang maksa…. Aku pengen jalan darat ^^.
Setelah tarawih, witir dan tilawah.. musholanya meski sempit tapi penerangannya bisa dibilang bagus, aku balik ke meci.. Dari kejauhan aku lihat dia sedang makan buah, dan sepertinya sudah ga lemes..
‘Da baikan Cii?’..
‘Ga tau,, udah ga pusing lagi ka.. pengen makan lagi’..
‘Hhehhhe,, yuk mesan mie gelas’..
Alhamdulillah, tiap kali perjalanan selalu kami mengalami hal-hal unik, sadar ga sadar, Tuhan telah membuat kami terus bersyukur bahwa Dia selalu ada bersama kita…
Semangat MUDIK..
Semangat bertemu KELUARGA..
Kalembo ade ^^
6 comments:
Alhamdulillah, doanya diijabah Allah secepat itu. Semoga mudik berikutnya dilancarkan ya :)
dimana ada tantangan, disitu Allah terasa tak berjarak dgn kita. Salam buat keluarga ya mbak :)
iya,, alhamdulillah ^^
aminn
yippiii
olraitttt
iya,, insya allah ya dek..
uR familly too,, salam ya ^^
Mudik..asiknya ramerame..
^_^
tahun ini mudik jg..?
Post a Comment