Monday, March 21, 2011

Coki: seorang adik kecil yang sedang sakit

Bismillah ^^

Tangis melengking seorang balita mungil disebuah lorong gubuk beratap setengah seng dan setengah genteng seolah menahan pedih kesakitan. Suara itu membahana terdengar saat memasuki sebuah halaman rumah bapak Muhsinin (29) warga RT 09/RW 04 Desa Maria Kec. Wawo kab. Bima NTB.

Halaman rumah yang rimbun dan sejuk oleh pepohonan membawa nuansa tersendiri dalam ruang-ruang ketentraman, ketenangan dan kesejukan jiwa. Namun apa dikata rimbunan pohon yang mengantarkan kesejukan bagi siapa pun dibawahnya seakan sirna oleh suasana jerit kesakitan dan kepedihan anak pertama dari pasangan Muhsinin dan Hadijah (26). Balita itu bernama Coki (3), merontak kesakitan dalam ‘bahasa tangisan’ seorang balita yang menyekat hati.
Setiap hari, dinding tembok dan segenap pepohonan yang ‘merimbuni’ rasa sakit Coki sudah tidak asing lagi mendengar jeritan-jeritan pedih seorang anak setelah kepalanya menderita penyakit pembesaran kepala ( hydrochepallus ). Penyakit yang diderita oleh Coki diakibatkan akumulasi cairan dalam otak, sudah 3 tahun terakhir Coki menderita akibat hydrochepallus yang dialaminya. Kni pembesaran pada bagian kepala Coki telah diameter 30 cm.


doaku dari jauh.. semoga lekas sembuh dek..
:(

surat seorang anak pada ayahnya*

Ayah, aku pernah sangat jengkel padamu. Beberapa kali, seingatku. Bukan karena engkau menolak permintaanku, tetapi jawaban khas itu, "Nanti ya, tunggu gajian, tanggal muda." Seolah engkau selalu memutar kembali redaksi jawaban itu untuk setiap rengekan anak-anakmu. Waktu itu, aku tak sepenuhnya paham bahwa isi kantongmu sangat bergantung pada tua mudanya tanggal.


Aku selalu jengkel kenapa engkau memilih toko itu. Toko sepatu tak bernama, ruangannya kecil, koleksinya sangat terbatas. Selalu tak kutemukan merek sepatu yang kuinginkan. Aku jengkel, tapi belakangan aku tahu, toko itulah yang mengerti kondisi kantong seorang PNS golongan rendah dengan empat orang anak. Di toko itu, engkau bisa mengambil barang dan dibayar sebulan kemudian.


Suatu hari, kami, anak-anakmu. berkomplot. Kami sepakat merengek minta dibelikan pesawat televisi. Engkau tak menolak, tetapi juga tak berkata-kata. Jawaban khasmu itu entah hilang ke mana. Sangat mengesalkan, karena bahkan tak ada janji untuk kami. Sampai suatu hari beberapa bulan kemudian, engkau memberi kami kejutan. Sebuah televisi hitam putih itu sudah berada di dalam almari rumah.


Kami baru tahu kemudian, selama ini engkau menyisihkan gajimu yang sudah terpotong untuk berbagai tagihan itu. Ditambah hasil menjual beberapa koleksi jam peninggalan kakek, engkau membelikan kami televisi. Padahal, kami semua tahu, pada jam-jam itu tersimpan kenanganmu yang dalam bersama kakek.


Ayah, aku selalu ingat janji-janjimu untuk menyekolahkanku di tempat terbaik. Engkau menyebut sebuah sekolah dengan asramanya yang mewah. Dalam sebuah piknik, engkau mengajakku ke sekolah itu. Gedungnya megah, segala prasarananya lengkap. Tak sabar aku ingin bergabung di dalamnya. Hingga suatu saat aku siap, engkau bahkan tak lagi menyebut nama sekolah itu. Tapi aku tak lagi jengkel, karena kemudian kutahu, biaya pendidikan di sekolah itu sangat mahal. Seluruh gajimu akan habis untuk biaya per bulannya. Jelas tak mungkin bagiku masuk ke sekolah itu.



tulisan di atas adalah sepenggal surat seseorang pada ayahnya. isinya mungkin sederhana. tetapi membawa satu pesan: betapa ayah kita selalu tak ingin anaknya kecewa. bisa memberi adalah kebahagiaan tersendiri, apalagi bagi seorang ayah untuk anak-anaknya. ayah akan tersenyum ketika kita, anak-anaknya, bisa tersenyum, begitu pula sebaliknya. mungkin kita tak sadar, ekspresi lepas kita ketika mendapatkan hadiah, saat terkabul permintaan, ketika membuka bingkisan oleh-oleh, selalu jadi pemandangan yang diharapkan ayah. ada selaksa bahagia dalam dada ayah, ketika melihat kita ceria.


*tulisan ini diambil dari majalah Tarbawi edisi Khusus... ayah punya caranya sendiri dalam mencintai kita*

Tuesday, March 15, 2011

sway

Bismillah ^^

untuk menyambut mahasiswa baru dijurusanku
biasanya diadakan kegiatan LFDT
Le France De Toujours
semacam kegiatan mengenal jurusan bahasa perancis
diadakan selama 2 hari
kemudian dilanjutkan dengan JA
Journee Amicale atau sering dikenal juga dengan malam keakraban
kegiatannya macam-macam
yang jelas lebih banyak have fun-nya
kalau waktu angkatanku
ada lomba drama, dansa, nyanyi, dll.
semua dalam nuansa Perancis..
kadang romantis, kadang remang-remang, kadang gelap sama sekali
hohoh panitia-panitia yang aneh
*kangen aku sama kakak2 tingkat ituh :D

yang lucu kalau pas senam
lagu wajibnya malah lagu berbahasa Inggris
lagu SWAY
dinyanyiin sama mba Ade *bukan saia lho*
suaranya yang serak-serak ditambah dengan gayanya mirip Indy Barens
membuat senam jadi kegiatan favorit kami semua hhe
padahal senamnya ya gitu-gitu aja
ngikutin gayanya mba Ade yang jasjus..
tapi itulah
tiap individu punya kisahnya masing-masing
yang akan jadi kenangan bermakna atau hilang begitu saja..
^^


surat; embun daun matahari *

bismillah ^^

seharusnya surat ini sudah kukirim tanggal 9 yang lalu
ketika hujan sedang lebat-lebatnya
ketika matahari sedang lelap-lelapnya
dan, ketika aku kembali kehilangan jejak-jejakmu

tapi sayang 6 hari yang lalu
aku sedang sibuk-sibuknya
menggarap tugas-tugas yang dikejar deadline
merampungkan botol-botol flakonku
mengirim paket-paket pesanan yang sebenarnya tak banyak
lelah, tidak..
aku mencintai lesatan waktuku yang tak sia-sia

oya, kau tahu..??!!
tadi siang aku masak
sebenarnya tak begitu istimewa
hanya sup jamur yang menjadi kegemaranku
kelak, ketika kita sudah berbagi atap dalam cinta yang sama
aku janji, aku akan memasaknya juga untukmu
berharap kamu pun menyukai jamur 
kamu jangan khawatir
tidak ada campuran MSG dalam masakanku, aku tak ingin kita menderita alzheimer akut yang membuat kita tak saling mengingat, seperti dalam cerita film Korea kesukaanku.
tidak ada garam berlebih meski aku sangat mencintai rasa yang agak asin, aku hanya ingin jantungmu berdetak karena aku
dan tidak ada junkfood, bukan karena aku konservatif tapi aku tak ingin lidahmu lebih menyukai rasa resto daripada rasa rumahmu sendiri
ah, tapi akhirnya aku akan belajar memasaknya juga untukmu
bisa jadi kelak, kita berbagi dapur
aku memasak dan kamu pun begitu
kemudian makan di atas bentangan tikar
seperti potret potret dalam foto kalender
ahaa, indah lagi

oh iya, kau tahu
hari ini aku begitu bahagia
menyadari kita masih satu bumi
masih menikmati udara yang sama
masih mendengar berita yang serupa 
tentang gempa di negeri sakura kita, aku berduka untuk mereka
semoga kau pun berdoa untuk mereka

ehm, hujan lebat tadi sudah menjelma menjadi embun
menutupi pori dedaunan yang terbuka semalaman
embun;
daun menunggu kesejukannya
selalu dicinta karena kesetiaannya menemani daun berjumpa sang matahari

pertanda, sebentar lagi pagi
entah hari keberapa berbicara rindu
rindu yang terus bersambung
ya kau harus tahu, rinduku untukmu belum tamat

seperti rindu embun pada daun
atau cinta daun pada matahari
embun, daun dan matahari
trio yang terus bernyanyi hingga bayangmu tak lagi absurd
hingga kita bisa bertemu dalam sebuah ikatan yang diridhoi-Nya


jogja, 15 maret 2011



* seharusnya ingin ikut lomba menulis surat untuk jodoh yang diselenggarakan tetangga.. tapi ide dan waktu belum berkompromi #sigh
** aku percaya, ada perahu lain yang dikirimkan agen Pisces untuk mengirimkan surat tak berkertas ini untukmu :D







Tuesday, March 8, 2011

perjalanan ke Tambora *

Bismillah ^^

baru saja ketemu satu blog dari saudara sesama Dompu lagi, blognya mas Shavaat ,
ada catatan perjalanannya ke gunung Tambora,
bagi MPers yang pengen tau tentang Tambora,, bisa baca jurnalnya yang ditulis dalam dua bagian, edisi I dan edisi II
monggo ditengok..

VISIT DOMPU 2012 !!

kalembo ade^^

*copast link