Wednesday, July 15, 2009

merepih kata

Bismillah

Dia laki-laki,, pelan ia memulai kisahnya kepada sahabatnya itu.
Kami bertemu 3 tahun lalu, ketika itu dia datang sebagai teman saudaraku, lanjutnya lagi.
3 minggu kemudian, dia menghubungiku, memintaku menemani adik perempuannya yang sakit, dan aku setuju.. ceritanya.
Hampir 10 hari aku bersama adiknya, adiknya juga sempat tidur ditempatku dan secara tidak langsung aku pun ikut berhubungan dengan orang tuanya,, subhanallah mereka sungguh baik,, dia masih saja melanjutkan ceritanya. Sahabatnya ini hanya mendengarkan.

Kami bersahabat, persahabatan yang cukup dekat, jelasnya sambil memberi tanda dengan tangan pada kata persahabatan yang cukup dekat.
Dia sering ke tempatku, sering bertanya tentang sholat, ingin belajar ngaji dll, ujarnya lagi.
Dia baik,, pujinya.
Waktu dia menyelesaikan skripsinya, aku membantu penggarapan abstraknya, alhamdulillah kata pembimbingnya abstrak yang aku bikin bagus, tambahnya lagi.
Di skripsinya ada namaku, satu-satunya orang lain, satu-satunya yang bukan anggota keluarganya, jelasnya. Di sini, dia tampak terpekur.
Saat wisudanya aku nggak bisa datang, bukan apa-apa hanya saja bersamaan dengan kegiatanku di kampus, dan aku PJnya, anti tau ?,, dia sangat kecewa. lanjutnya lagi. Sahabatnya masih betah mendengar.

Dia baik,, lagi-lagi dia memujinya.
Dia pernah ke rumahku, berbincang dengan nenekku, menyapa keluarga besarku dan mereka semua cukup terpesona dengan kesantunannya sehingga tak heran bila mereka berharap dia akan menjadi bagian keluarga kami. Harapan keluargaku, bukan aku. Belum saatnya untuk aku mengenalkan seseorang dan bukan pula dengan cara seperti itu, jelasnya lagi.

Dia laki-laki, ujarnya ke sekian kali.

Kami sering berdiskusi, tentang apa saja, terkadang tentang impian kami ke depan, dari situ kami mulai banyak tahu tentang cita masing-masing dan memang diakui atau tidak banyak yang serupa, sejalan, seiring.. ah.. ,, desahnya pelan.. sahabatnya masih sabar, terus mendengarkan.

Hampir 2 tahun, dia sudah kembali ke tanah kelahirannya. Komunikasi kami tidak terputus. Dia cukup sering menelponku, saking seringnya akhirnya aku memutuskan untuk tidak menerima telponnya lagi, karena buatku perbincangan kami hanya berputar pada hal-hal itu saja, tentang kabar dll.
Dia sadar kalau aku sengaja tidak menerima telponnya, kala itu dia sms ' ternyata adek memang tidak mengerti kakak, sudah cukup kisah kita '.
Deg,, pikirku,, kisah kita ?? bahasa yang aneh.. Aku pun membalasnya, salah kirim ya kak?
Balasnya, lupakan saja, adek memang ga mengerti.
Hmm, sebagai perempuan, aku pun mulai bisa menebak ke mana arah smsnya itu. Aku tersadar, aku seperti terpaku dalam kesendirian, tiba-tiba film itu seperti diputar kembali, perjalanan kami sudah terlampau jauh. Astagfirullah..
Dan episodeku pun di mulai dengan judul baru, proses meng'CUT' secara perlahan rasa yang ingin dia pupuk. Aku nggak bisa, dia bukan lelaki itu.. kilahnya. Dan sahabatnya masih cukup setia mendengarkan.

Sampai pada suatu sore, dia kembali menelpon, bercerita tentang harinya, keinginannya lebaran tahun ini ke rumahku dsb. Dia terus bercerita dan dari ujung telpon aku selalu bilang, hapeku lowbat. Melihat gelagatku yang seperti itu, tiba-tiba dia menyanyikan sebuah lagu, yang cukup familiar dikupingku 'salahkah bila diriku terlalu mencintaimu.. deg, aku cukup kaget dengan bait terakhir lagu itu, dia sudah menggantinya, ceritanya dan tampak berbinar, sahabatnya cukup bisa memahami.

Bukankah lelaki yang baik adalah yang bisa memuliakan wanita ? tanya sahabat yang sedari tadi mendengarkan ceritanya.

Ya, anti benar. Aku percaya dia bisa, sangat bisa.

Tapi ? selidik sahabatnya.

Dia bukan ikhwan... jawabnya tertunduk.
Aku ingin mencintai ikhwanku, ikhwan yang menjaga izzahnya hingga moment pernikahan kami.
Dan mereka pun saling berpandangan, berpelukan dalam haru.

Saling mengingatkan ya ukh, semoga kita selalu istiqomah.. bibir mereka saling berujar,, saling berucap dalam doa.

... untuk sahabat,, smangat !! ...


10 comments:

intan aja said...

berat..

ade mataho said...

BERAPA KILO ?

intan aja said...

yah, seberat saya lah..

ade mataho said...

Wah berat banget dung,, di'it dek hhe *kiddin*
pa kbr ukhty sholeha..

intan aja said...

yah, agak berat lah,
kira2 40 kg. :p

alhamdulillah baik cinta,
cinta apa kabar?

ade mataho said...

40kg tmbh .. fufufu

baik sayang,, tambah ingin menyayangi Intan n all.. amin

intan aja said...

n all tuh siapa?
*sambil ngelirik jail*

eh ka, bagaimana ya kabar kakak2ku?

ade mataho said...

:))
sama dikikanya intan

kakak2 yang mana ??

ohh,, tnya ndiri hhe

zukhruf an Navis said...

akhirnya kumenemukannya ukh...
qt bicarakan lagi lain waktu........

ade mataho said...

:)

monggo :D