Wednesday, April 6, 2011

Kaligrafi Bambu Runcing

Bismillah ^^

kemarin siang, ketika menyusuri jalan pandega sakti, saia sempat melihat bengkel kreativitas yang penuh dengan potongan-potongan bambu
penasaran, saia membaca nama tempat tersebut 'kaligraf bambu runcing'
tapi sayang karena lagi buru-buru saia cuma 'ngintip' bentar terus pergi

nah, tadi pagi, arin teman kos sharing soal kado buat pernikahan temannya
dia pengen ngasih sesuatu yang unik tapi bikinan dia sendiri
karena waktunya mepet akhirnya pengen ngasih pigura yang bernuansa pantai aja
tapi tiba tiba, cling.. saia ingat dengan bengkel kreativitas kemarin
akhirnya kami sepakat ke sana, kebetulan juga hanya beda beberapa blok
kami pandega asih,, bengkel itu pandega sakti *satu jalur sama rumah Budiono RI 2 hhe*

sampai di bengkel kreativitas itu *saia menyebutnya gitu*
kami disambut sama pak Mustamil pemilik bengkel itu dengan sangat ramah
beliau berbagi cerita tentang usaha yang dirintisnya sejak 3 tahun lalu ini

sharing2 kami sampai di prosedur hak paten
ternyata beliau belum ingin mengurus hak paten itu
'belum.. saya ingin karya ini bisa bermanfaat untuk semua,, saya hanya prantara dari salah satu anugerah Allah,, saya takut sombong kalau sudah mematenkan hak yang bukan milik saya seutuhnya'
hmm,, rendah hatii banget Bapak satu ini

rencana awal kami mau beli satu tapi belum jadi
nunggu pas pulang ke rumah masing2 aja
harganya mayan euy.. namanya juga kreativitas langka
tapi hasilnya bagus banget,, kaligrafi berbahan bambu dengan tekstur yang halus,, rapi,, indah,, dan tentu saja bermakna dalam

tadi saya sempat tanya
'kenapa namanya kaligrafibamburuncing?'
ada yang tau jawabannya ??
:D

kalembo ade



Tuesday, April 5, 2011

:rumah

Bismillah ^^

kemarin sore, ketika di jalan aku melihat semburat jingga yang cukup indah
pengen ngambil gambarnya rada kesulitan juga
karena berada di antara gedung-gedung
hidup di kota unik ya
menikmati yang gratis pun harus berpeluh-peluh

beda banget kalau lagi di rumah
aku bisa melihat semuanya dengan bebas sebebas-bebasnya

pengen lihat sunrise
aku cukup membuka pintu dapur yang tepat menghadap ke timur
mentari pagi siap menyambut dengan hangat
tersenyum di antar bebukitan
hangatnya berasa banget

pengen lihat sunset
ya Allah, aku cukup duduk di tangga depan rumah dong
sejenak menoleh ke barat
subhanalloh, nuansa jingga keemasan begitu indah

kalau ingin  menikmati rasa yang lebih
cukup motoran ke dermaga
tak jarang aku jalan kaki dengan adik-adikku
yang jaraknya hanya 5 menit dari rumah
di sana bakal disuguhi lansekap khas pantai
pasir putih merica, lautan dengan batas gunung tambora
tampak gagah mengantar sunset yang sempurna
aku suka kombinasi warnanya
merah, jingga, gold, dan terkadang biru dan hitam
menyenangkan sekali
biasanya ba'da adzan magrib aku langsung kembali
atau kadang mampir di masjid Paropa yang hanya berjarak 20 meter dari dermaga kecil itu

kalau sudah di atas jam 7 malam
langit bagai beratap bintang
benar kata sepupuku waktu dia liburan ke rumah
'bintangnya rame banget, beda sama jakarta yang bintangnya bisa dihitung'
saat itu aku nanggapinnya biasa aja
tapi kalau sudah di sini memang beda siy
bintangnya dikit
ga bisa membedakan besoknya bakal hujan atau panas hhe

lain lagi kalau soal makanan
seafood yang masih segar, terasa gurih di lidah
mau cumii,, kepiting,, udang,, kerang-kerang,, ikannnnnnnnnnnnnnn
apa aja boleh
sluurp..
bisa dibakar, goreng, atau masak a la masing-masing
*lagi kangen ikan terbang/indosiar hohho*

di rumah emang nyenangin...
hayooo pulang de...
:D

Kalembo ADE
*curcol homsick*


Monday, March 21, 2011

Coki: seorang adik kecil yang sedang sakit

Bismillah ^^

Tangis melengking seorang balita mungil disebuah lorong gubuk beratap setengah seng dan setengah genteng seolah menahan pedih kesakitan. Suara itu membahana terdengar saat memasuki sebuah halaman rumah bapak Muhsinin (29) warga RT 09/RW 04 Desa Maria Kec. Wawo kab. Bima NTB.

Halaman rumah yang rimbun dan sejuk oleh pepohonan membawa nuansa tersendiri dalam ruang-ruang ketentraman, ketenangan dan kesejukan jiwa. Namun apa dikata rimbunan pohon yang mengantarkan kesejukan bagi siapa pun dibawahnya seakan sirna oleh suasana jerit kesakitan dan kepedihan anak pertama dari pasangan Muhsinin dan Hadijah (26). Balita itu bernama Coki (3), merontak kesakitan dalam ‘bahasa tangisan’ seorang balita yang menyekat hati.
Setiap hari, dinding tembok dan segenap pepohonan yang ‘merimbuni’ rasa sakit Coki sudah tidak asing lagi mendengar jeritan-jeritan pedih seorang anak setelah kepalanya menderita penyakit pembesaran kepala ( hydrochepallus ). Penyakit yang diderita oleh Coki diakibatkan akumulasi cairan dalam otak, sudah 3 tahun terakhir Coki menderita akibat hydrochepallus yang dialaminya. Kni pembesaran pada bagian kepala Coki telah diameter 30 cm.


doaku dari jauh.. semoga lekas sembuh dek..
:(

surat seorang anak pada ayahnya*

Ayah, aku pernah sangat jengkel padamu. Beberapa kali, seingatku. Bukan karena engkau menolak permintaanku, tetapi jawaban khas itu, "Nanti ya, tunggu gajian, tanggal muda." Seolah engkau selalu memutar kembali redaksi jawaban itu untuk setiap rengekan anak-anakmu. Waktu itu, aku tak sepenuhnya paham bahwa isi kantongmu sangat bergantung pada tua mudanya tanggal.


Aku selalu jengkel kenapa engkau memilih toko itu. Toko sepatu tak bernama, ruangannya kecil, koleksinya sangat terbatas. Selalu tak kutemukan merek sepatu yang kuinginkan. Aku jengkel, tapi belakangan aku tahu, toko itulah yang mengerti kondisi kantong seorang PNS golongan rendah dengan empat orang anak. Di toko itu, engkau bisa mengambil barang dan dibayar sebulan kemudian.


Suatu hari, kami, anak-anakmu. berkomplot. Kami sepakat merengek minta dibelikan pesawat televisi. Engkau tak menolak, tetapi juga tak berkata-kata. Jawaban khasmu itu entah hilang ke mana. Sangat mengesalkan, karena bahkan tak ada janji untuk kami. Sampai suatu hari beberapa bulan kemudian, engkau memberi kami kejutan. Sebuah televisi hitam putih itu sudah berada di dalam almari rumah.


Kami baru tahu kemudian, selama ini engkau menyisihkan gajimu yang sudah terpotong untuk berbagai tagihan itu. Ditambah hasil menjual beberapa koleksi jam peninggalan kakek, engkau membelikan kami televisi. Padahal, kami semua tahu, pada jam-jam itu tersimpan kenanganmu yang dalam bersama kakek.


Ayah, aku selalu ingat janji-janjimu untuk menyekolahkanku di tempat terbaik. Engkau menyebut sebuah sekolah dengan asramanya yang mewah. Dalam sebuah piknik, engkau mengajakku ke sekolah itu. Gedungnya megah, segala prasarananya lengkap. Tak sabar aku ingin bergabung di dalamnya. Hingga suatu saat aku siap, engkau bahkan tak lagi menyebut nama sekolah itu. Tapi aku tak lagi jengkel, karena kemudian kutahu, biaya pendidikan di sekolah itu sangat mahal. Seluruh gajimu akan habis untuk biaya per bulannya. Jelas tak mungkin bagiku masuk ke sekolah itu.



tulisan di atas adalah sepenggal surat seseorang pada ayahnya. isinya mungkin sederhana. tetapi membawa satu pesan: betapa ayah kita selalu tak ingin anaknya kecewa. bisa memberi adalah kebahagiaan tersendiri, apalagi bagi seorang ayah untuk anak-anaknya. ayah akan tersenyum ketika kita, anak-anaknya, bisa tersenyum, begitu pula sebaliknya. mungkin kita tak sadar, ekspresi lepas kita ketika mendapatkan hadiah, saat terkabul permintaan, ketika membuka bingkisan oleh-oleh, selalu jadi pemandangan yang diharapkan ayah. ada selaksa bahagia dalam dada ayah, ketika melihat kita ceria.


*tulisan ini diambil dari majalah Tarbawi edisi Khusus... ayah punya caranya sendiri dalam mencintai kita*

Tuesday, March 15, 2011

sway

Bismillah ^^

untuk menyambut mahasiswa baru dijurusanku
biasanya diadakan kegiatan LFDT
Le France De Toujours
semacam kegiatan mengenal jurusan bahasa perancis
diadakan selama 2 hari
kemudian dilanjutkan dengan JA
Journee Amicale atau sering dikenal juga dengan malam keakraban
kegiatannya macam-macam
yang jelas lebih banyak have fun-nya
kalau waktu angkatanku
ada lomba drama, dansa, nyanyi, dll.
semua dalam nuansa Perancis..
kadang romantis, kadang remang-remang, kadang gelap sama sekali
hohoh panitia-panitia yang aneh
*kangen aku sama kakak2 tingkat ituh :D

yang lucu kalau pas senam
lagu wajibnya malah lagu berbahasa Inggris
lagu SWAY
dinyanyiin sama mba Ade *bukan saia lho*
suaranya yang serak-serak ditambah dengan gayanya mirip Indy Barens
membuat senam jadi kegiatan favorit kami semua hhe
padahal senamnya ya gitu-gitu aja
ngikutin gayanya mba Ade yang jasjus..
tapi itulah
tiap individu punya kisahnya masing-masing
yang akan jadi kenangan bermakna atau hilang begitu saja..
^^


surat; embun daun matahari *

bismillah ^^

seharusnya surat ini sudah kukirim tanggal 9 yang lalu
ketika hujan sedang lebat-lebatnya
ketika matahari sedang lelap-lelapnya
dan, ketika aku kembali kehilangan jejak-jejakmu

tapi sayang 6 hari yang lalu
aku sedang sibuk-sibuknya
menggarap tugas-tugas yang dikejar deadline
merampungkan botol-botol flakonku
mengirim paket-paket pesanan yang sebenarnya tak banyak
lelah, tidak..
aku mencintai lesatan waktuku yang tak sia-sia

oya, kau tahu..??!!
tadi siang aku masak
sebenarnya tak begitu istimewa
hanya sup jamur yang menjadi kegemaranku
kelak, ketika kita sudah berbagi atap dalam cinta yang sama
aku janji, aku akan memasaknya juga untukmu
berharap kamu pun menyukai jamur 
kamu jangan khawatir
tidak ada campuran MSG dalam masakanku, aku tak ingin kita menderita alzheimer akut yang membuat kita tak saling mengingat, seperti dalam cerita film Korea kesukaanku.
tidak ada garam berlebih meski aku sangat mencintai rasa yang agak asin, aku hanya ingin jantungmu berdetak karena aku
dan tidak ada junkfood, bukan karena aku konservatif tapi aku tak ingin lidahmu lebih menyukai rasa resto daripada rasa rumahmu sendiri
ah, tapi akhirnya aku akan belajar memasaknya juga untukmu
bisa jadi kelak, kita berbagi dapur
aku memasak dan kamu pun begitu
kemudian makan di atas bentangan tikar
seperti potret potret dalam foto kalender
ahaa, indah lagi

oh iya, kau tahu
hari ini aku begitu bahagia
menyadari kita masih satu bumi
masih menikmati udara yang sama
masih mendengar berita yang serupa 
tentang gempa di negeri sakura kita, aku berduka untuk mereka
semoga kau pun berdoa untuk mereka

ehm, hujan lebat tadi sudah menjelma menjadi embun
menutupi pori dedaunan yang terbuka semalaman
embun;
daun menunggu kesejukannya
selalu dicinta karena kesetiaannya menemani daun berjumpa sang matahari

pertanda, sebentar lagi pagi
entah hari keberapa berbicara rindu
rindu yang terus bersambung
ya kau harus tahu, rinduku untukmu belum tamat

seperti rindu embun pada daun
atau cinta daun pada matahari
embun, daun dan matahari
trio yang terus bernyanyi hingga bayangmu tak lagi absurd
hingga kita bisa bertemu dalam sebuah ikatan yang diridhoi-Nya


jogja, 15 maret 2011



* seharusnya ingin ikut lomba menulis surat untuk jodoh yang diselenggarakan tetangga.. tapi ide dan waktu belum berkompromi #sigh
** aku percaya, ada perahu lain yang dikirimkan agen Pisces untuk mengirimkan surat tak berkertas ini untukmu :D







Tuesday, March 8, 2011

perjalanan ke Tambora *

Bismillah ^^

baru saja ketemu satu blog dari saudara sesama Dompu lagi, blognya mas Shavaat ,
ada catatan perjalanannya ke gunung Tambora,
bagi MPers yang pengen tau tentang Tambora,, bisa baca jurnalnya yang ditulis dalam dua bagian, edisi I dan edisi II
monggo ditengok..

VISIT DOMPU 2012 !!

kalembo ade^^

*copast link

Sunday, February 13, 2011

Pataha Mpangi: Sekelumit mengenai "SUSU KUDA LIAR"

Pataha Mpangi: Sekelumit mengenai "SUSU KUDA LIAR": "Produk susu kuda liar identik dengan Pulau Sumbawa, namun tidak semua yang mengenal identitas tersebut memahami secara utuh mengenai susu k..."

Tuesday, February 8, 2011

[Bima-Dompu] Puisi Dana Mbojo, Dana Mbari *

Bismillah ^^

alhamdulillah, ketemu lagi dengan puisi ini
puisi yang pernah dibaca oleh penulisnya waktu aku SMA

berikut puisinya,,
semua tentang Bima Dompu
kampung halaman tercinta

Oleh : N. Marewo

 

Dana Mbojo, Dana Mbari

Dana Mbojo tanah keramat

Tiap inci tanah keramat dijaga para penunggu

Harimau yang menginjak Dana Mbari akan berubah menjadi Domba

 

Dana Mbojo tanah bertuah

Seluruh penghuninya berdarah Ksatria

Jagoan dan Ksatria ditanah keramat lugu-lugu dan sederhana

Kebaikan dan kesederhanaan sering disalah tafsirkan

 

Tanah Bima tanah tua

Orang-orang yang berniat busuk pasti celaka

Di Dana Mbari segala yang tersembunyi akan terkuak lewat isyarat air,

angin dan api

Penipu, pecundang, penghianat, pembohong, dan koruptor pasti merana

 

Negeri ini bukan sembarang negeri

Bungkus kelicikan serapi-rapinya

Siasati konspirasi selihai-lihainya

Tapi ingat, Roh tanah ini akan mengejar hingga ke neraka

 

Dana Mbojo berselendang akhlak, Berkerudung kebaikan

Seperti wanita agung yang terlindung rimpu dan kain jilbab

Manusianya menghargai keringat, senang bekerja keras dan rendah hati

Seperti para lelakinya yang tak mudah menyerah

 

Dana Mbari bernafaskan akhlak dan bernadi moral

Udara, air dan apinya milik kebaikan

Menolak kekotoran dan niat buruk

Darah kotor para penjahat,

Arwah para pengkhianat tak diterima di tanah ini

 

Tanah kita meranggas berselimut kemarahan

Penghuninya tak lagi mengindahkan sesama

Tercemar udara dan hasad kedengkian

Keringat, air mata dan derita nurani tercampakan

 

Negeri ini Tanah sederhana

Tak butuh orang-orang yang gila kursi dan menumpuk harta

Tak memerlukan mereka yang sombong dan omong kosong

Negeri ini tak butuh pembual

 

Anak-anak negeri hilang kendali

Generasinya kebimbangan habis teladan

Terbantai kupon putih dan pil anjing

Virus ganas yang ditinggalkan para pendurhaka

Hanguskan syaraf mereka

Dengan minuman keras dan narkotika

 

Adik-adikku kehilangan jejak

Kata-kata keramat tercemarkan, digadai dan dilelang dimimbar-mimbar

Generasiku kebingungan –gelisah

Akibat itikad politik yang serakah

Tak bersendi akhlak kebaikan

 

Kakaku tak mensyukuri nikmat

Rejeki dihamburkan dimeja judi

Menghiasi diri dengan barang mewah

Membiarkan tetangganya kelaparan

Membiarkan kaum kerabat hidup dan mati sengsara

 

Abang-abangku tak belajar dari musibah

Frustasi menghancurkan diri memamah racun

Anjuran bersabar sering tak dihiraukan

Isyarat alam dianggap cemoohan

 

Kita lupa apa dan siapa kita

Wajah kita dicermin hati tak lagi kita kenali

Kita lupa dimana kita berasal

Lupa alam kekal yang akan dituju

Wajah-wajah legam terbakar nafsu

Melupakan tetuah tempat berasal

 

Tengok anak-anak kita ngebut-ngebutan

Melupakan buku-buku, sebab ijasah sarjana diperjual belikan

Masalah gelar urusan rupiah

Mencari kerja pakai ongkos

Anak-anak frustasi tak bisa berbangga

Sebab tak dididik menghargai kwalitas

Bertebaran saling menggertak

 

Lihat mereka yang dimerk dengan tattoo

Kupingnya bocor ditusuk anting

Ibunya terjerat rentenir

Adik-adiknya yang belum tamat SMU dihamili pendatang

Ayahnya mampus kecanduan alcohol

Kakaknya masuk bui mencuri ayam

Dipinggangnya terselip belati, tak tahu mana kawan mana lawannya.

 

Dunia tak ramah lagi

Wabah duka bersetubuh dengan awan

Senyum ceria generasi Mbojo berpindah pada iklan dan film sampah

ditelevisi

Canda cerianya terbawa angin menjadi rumus untuk menghitung lottere

Pengangguran menindih, makin banyak alasan untuk halalkan segala cara

 

Lihat perempuan berwajah murung itu

Gelisah terlambat datang bulan

Pada malam yang gerimis, perempuan dana Mbojo diturunkan dari mobil

Pick Up dekat alun-alun

Seperti seikat kayu bakar yang dibanting, bunting entah dihamili siapa

AjaibÂ….bayi-bayi ajaib menggelantung ditanah ini

Anak-anak ajaib berdesakan ditanah tua

 

Kita tak hendak menjadi anak-anak durhaka

Tidak pada ayah dan bunda

Kita tak hendak menjadi adik-adik yang durhaka

Tidak pada abang-abang dan kaum kerabat

Tapi tolongÂ…Â…

Ajari kami bermain bersama

Sebab kami tak mungkin tumbuh tanpa akar

 

Lihat abang-abang kita menggadai pegunungan

Menjual hutan, melelang generasi dan tanah pusaka untuk mobil rongsokan

Lihat mereka mengendarai mayat-mayat generasi

Menjujung benda-benda

Bersilat lidah campakan nurani

Untuk kepentingan jangka pendek

Melelang akidah, diadu domba oleh alasan kerjasama dengan antek-antek

imperalis

 

Lihat mata anak-anak yang silau terkubur iklan

Tergoda program televisi

Tak mengerti mana akarnya

Waktunya habis bersama benda elektronik

Ayahnya menghanguskan uang Negara

Putrid-putrinya dihamili germo

Isyarat apa yang kamu dapatkan?

Apa yang sudah kita pahami?

Mereka tak berkemudi, Tuan

Tak punya contoh –linglung

Remuk tak berbentuk akibat ulah kita

 

Dana Mbojo Dana Mbari

Dana Mbojo Tanah Keramat

Dana Mbojo tanah tua

Dana Mbojo tanah bertuah

 

Anak-anak tanah tua saling membantai karena kampungnya dibatasi parit

Anak-anak tanah tua saling memamah akibat dusunya berbeda nama

 

Burung-burung bangkai membagikan uang dari luar negeri hingga ke desa-desa

Nyamuk, kutu busuk, kecoak, lalat tertawa kecikikan

 

Coba kamu lihat nenek tua yang membawa cucunya depan bangunan yang ia

tak kenali

Membungkuk minta uang

Katanya ada bantuan luar negeri

Tak kenal siapa ayah dan ibu angkat cucunya

Mulutnya yang berbau sirih tak dapat menyebut nama asing

 

Anak panah bergambar dollar merobek jantung janin-janin dalam rahim

Generasiku diterpa badai tiada henti

Tak habis-habis dihasud dan dikebiri

Tetapi malah kamu sibuk menjilat

Menggonggong rebut proyek dan jabatan

Hitung mereka yang keluar barisanÂ…!!!

Hitung mereka yang akan keluar barisanÂ… !!!

 

Tanah Bima bunda abadi

Anak-anaknya malu berjalan kaki

Gengsi bersepeda

Berdesakkan dijalan raya menggadai nyawa

Untuk sepotong sanjungan

Adik-adikku malu apa adanya

Digiring keluar kota

Menembus bensin dan sadel dengan darah perawan

Membayar gengsi dengan iman

 

Tanah Bima bunda abadi

Kami disini berkumpul dalam gelisah akibat orang tua kami saling menyikut

Kami disini berkumpul dalam Tanya karena orang tua kami suka dipuji

 

Dana Mbojo Dana Mbari

Merah Darah berselimut kebimbangan

 

Kami tak hendak menjadi anak-anak durhaka

Kami anak-anak para ksatria

Tak hendak bertanya dalam darah

Tak ingin melihat air mata

 

Kami anak-anak ksatria

Minta diajar menghargai diri dan memegang kata

Bukan contoh keserakahan

Kami anak-anak ksatria

Mohon dijar ber-istigfar

 

Dana Mbojo Dana Mbari

Dana Mbojo Dana Na Mbari

Nenti kacia

Lailahaillah….. Muhammadarasulullah…..

Nenti kaciapu…. Nenti….

Dana Mbojo Dana Mbari

Dana Mbojo Dana na mbari

Dana Mbojo Dana ma Mbari

 

* Dari: DANA MBOJO DANA MBARI (N. Marewo)


Saturday, February 5, 2011

Lelaki Penggenggam Kairo

Bismillah ^^

Beberapa hari yang lalu, saia sempat melihat dokumentasi lama tentang hubungan diplomatik Mesir dan Indonesia, yang menarik ada sebuah foto terselip rapi, foto kegiatan lobi politik yang dilakukan oleh KH. Agoes Salim ke Mesir. Di sana, beliau disambut oleh salah satu pimpinan IM Imam Syahid Hasan Al Banna.. subhanalloh, aku jadi ingat tentang kiprah IM yang turut mendesak pemerintahan Mesir untuk segera mengakui kemerdekaan Indonesia tahun 1945, dan itu menjadikan Mesir tercatat manis dalam sejarah Indonesia sebagai negara pertama yang mengakui INDONESIA !!

coba mencari fotonya, alhamdulillah dapat di sini

Ini foto tersebut
like this deh ^^

Saturday, January 29, 2011

Belajar bahasa Korea

Bismillah ^^

Teman-teman yang suka nonton pelem korea kadang mungkin penasaran pengen belajar bahasa korea

Yang gak suka nonton, mungkin kadang penasaran kalau ada temen yang suka pelem korea ngomongnya rada-rada pake bahasa korea

 

Nah untuk mempermudah tau bahasa korea...saya hadirkan kamus ringkas bahasa korea

Selamat menikmati

 

Apa kabar = Anyong Haseo

Hallo (untuk menelpon) = Yaobo Haseo

Minta maaf = Bianye

Terima kasih = Khamsa Hamnidah...

I Love You = Sharang Heo

Sampai jumpa = Anyong

 

Tidak lurus = Mencong

Mulut = Moncong

Ga jelas kelaminnya = Ben Chong

Sosis = Lap Chong

Bentuk Muka = Lon Jhong

Sweet memory = Choo Phang Dong

Lapangan luas = Park Khing Lot

Tiba-tiba = She Khon Nyong

Mobil mogok = Dho Rong Dhong

Nasi dibungkus daun pisang: Lon Thong

Bagian belakang = Bho Khong

Masih muda = Bron Dhong

Buah-buahan = Khe Dhon Dhong

Bagian bawah meja = Kho Long

Di kejer2 anjing gila = Tho Long

Cewek matre = Khe Lahut Hajah

Jogging sore sore = Ngosh Ngosh Han

Suka bercermin = Chan Thik Khok

Duit ilang =Yah Suh Dha

Komputer rusak = Buh Hang Sah Jah

Badan gede = Khing Khong

Rambut Panjang = Ghon Dhrong

Bell = Lohn Cheng

Celana usang = Bho Lhong

Kue Kering = Sem Phrong

Delman = An Dong

Disiplin = An Tri Dong

sayang anak: Gen Dong Dhong

pingsan = gho thong

Gak Ada Gigi = Om Phong

Ada yang ilang = Ke Shem Phil

Kotoran Hidung = Up Il

lawannya jujur = Bo Honk


Taken From: Bima S. Ariyo

 

kalembo ade


Tuesday, January 25, 2011

Tak perlu 'sempurna' agar disayangi. Tak perlu 'istimewa' agar diingat. . .Yang penting kita mempunyai 'arti' buat orang lain. . . _______selamat pagi semua______

surat seorang AYAH

Bismillah ^^

berikut sedikit cuplikan dari seorang ayah untuk anaknya

Dari air kita belajar ketenangan,dari batu kita belajar ketegaran,dari tanah kita belajar kehidupan,dari kupu2 kita belajar merubah diri,dari padi kita belajar rendah hati,dari semut kita belajar tegur sapa dan kasih sayang..

dengan hati kita belajar kesabaran,dengan jiwa kita belajar keikhlasan,melihat ke atas kita memperoleh semangat untuk maju,melihat kebawah kita bersyukur atas semua yg ada,melihat kesamping kita bersemangat untuk kebersamaan,melihat kebelakang sebagai pengalaman yg sangat berharga,melihat kedalam untuk kita berintrospeksi diri,melihat kedepan untuk menjadikan kita lebih baik..


kalembo ade