Thursday, November 12, 2009

KDRS, Kekerasan Dalam Rumah Sekolah

Bismillah ^^

sekitar jam 3 pagi tadi, metro tv menayangkan ulang berita megapolitan hari kemarin..
satu yang cukup mengusikku, korban kekerasan di sekolah muncul lagi, dan ini terjadi di salah satu sekolah favorit di ibukota negara ini.

kekerasan di sekolah, mungkin bukan hal baru lagi bagi kita, sepertinya sudah mendarahdaging dan 'terlatih'.

Ironis, senioritas dan junioritas itu sungguh nampak dan kompenen sekolah kadang ga bisa menanggulangi.

mengerikan,
aku pernah melihat sendiri segerombolan siswa (8-11 putra) mengangkat paksa seorang kawannya menuju tiang bendera, maaf, kaki anak itu dibuka lebar-lebar membentuk segitiga terus disodok ditiang bendera.. tentu sangat sakit.

aku shock, dan lebih kaget lagi waktu mendengar cerita anak-anak yang putri 'itu sudah biasa Mem, tiap bel istrahat pasti ada yang kena, 80% cowok disini udah pernah semua, tapi kalo Memzel tanya pasti mereka ga mau ju2r, takut'

benar saja, pada istrahat kedua, aku kembali melihat pemandangan serupa. kali ini sepertinya lebih keras, dia sampe pi*is di celana.
waktu itu aku cuma bisa nyamperin anaknya buat tanya 1 hal 'sakit ya dek'.
hikz, aku ga bisa bayangin kalo itu adekku sendiri.

miris, geram, marah dengan diriku sendiri karena pihak sekolah sepertinya tidak tau menau dg hal ini.

sepulang sekolah, aku menangis sejadi2nya, aku minta petunjuk-NYA, bongkar bongkar file dileptopku + surving internet melihat problem solving kekerasan remaja.

esoknya, aku minta ijin selama 1 minggu pertama, ruang LCD aku boking buat jadwal ngajarku, kebetulan aku megang 3 kelas X, 6 kelas XI dan 4 kelas XII. selama di ruang itu, aku ga ngajar sesuai bidangku, tapi aku memutar rangkaian film pendek tentang kenakalan remaja + beruntungnya orang yang sekolah.
1 minggu pertama, seperti letupan semangat untukku, untuk terus bertahan di sana.

selama 2 minggu (coz waktu itu aku belum 1 bulan dsitu), aku gerilya, pdkt dg mereka sambil merekam hasil obrolan tanpa mereka tau.

Dari situ akhirnya aku banyak dapat info 'baru'.
1. senior vs junior sudah lumrah di skul itu
2. permainan sodok itu sudah 4 thn trakhr terjadi, 1 orang/bel istrahat, itung aja kalo dlm 1 minggu ada 11 x istrahat :(
3. pernah ada yang melawan, tapi sepulang sekolah dia disekap di gudang kemudian disiram dg air s*erma.
3. kalo pun yg belum kena hanya 1-3 org/kelas n bnyakan anak rohis
dll

temuan2 ini pernah aku serahkan ke pihak sekolah beserta nama nama mereka, sayang pimpinan skul tidak mengambil sebuah kebijakan strategis..
di sini aku mulai sedikit paham, bahwa sekolah pun selalu mengalami tekanan dari pihak luar :(

aku pikir ini sangat mendesak, terobosan2 sederhana pun aku lakukan, mengajak mereka ngobrol dari hati ke hati, nobar n bedah film tiap sore dengan kelas dan suasana yang berbeda selama sebulanan.. aku ngundang teman2 dokter ikhwah, n teman2 trainer yang bisa gratis, yg penting gimana mereka sadar kalo permainan mereka itu membahayakan masa depan..

ya, semua ga semudah membalikkan telapak tangan tapi pasca itu aku ga dpt laporan, ga dengar n lihat lagi kejadian serupa..

guru, sebuah profesi mulia tapi bukan garansi untuk langsung menerobos surga.
dibutuhkan sebuah integritas yang berbasis pada trasendensi yang humanis.
proses dialog itu adalah hal primer.

wallohualam
kalemboade



11 comments:

Ijuf Mar said...

Semangat ya Ade! semoga dimudahkan oleh Allah menjalankan amanah mendidik generasi penerus bangsa.
miris T_T

AFC Rama R said...

guru,pahlawan tanpa tanda jasa..

Anak Ayah [RaByTah] - AMD Community - said...

peran orgtua jg sgt penting
tetap semangat de..
qulil haq walau kana murran..

ade mataho said...

@ mb Maria,,
amiin
smangat smangat !!
iya mba miris, tp jadi tantangan tsendiri :d

@ Rama,,
makanya Rama ngasih kado hehe

@ Ira,,
jazakillah Ra
yup, ak jg percaya itu Ra. dlu ak s4 hub beberapa ortu murid yang mang msti dhub.
tp mang smw blm efisien, dbthkn aksi yg kntinyu. aih2 jd serius gni :d

AFC Rama R said...

waktu SD,tiap wali kelas Rama milad,Rama beliin kado kok..

Mohamad Fadhli said...

semakin ke sini, anak-anak makin menghadapi dunia tak ramah.. jaman kita dulu seprtinya tak separah itu..

ade mataho said...

@ Rama,,
:)

dilanjutin atuh sampe kuliah, tg 25 nov hari guru lho hehe

sebenarnya, mereka tak minta itu ko Ram :d

@ Vladdicted,,
wallohualam, tp sepertinya iya, zamanq sma dl damai2 aja..
oy panggilanny apa niy?

Mohamad Fadhli said...

panggilan nama? fadhli.. :)

AFC Rama R said...

wah.. sekarang jauh guru2nya,Mbak.. yg ada dosen..

afitz almanfaluthi said...

mediasi, diplomasi, menggebrak budaya mental masa lalu.

Mutitem Cilego said...

Skolah, murid pendulu tu
jlas cerminan masyarakatmu:
--- mrasa punya aji mumpung
lalu rang dipentung.

Perlu ada juklak (ptunjuk plaksanaan)
dari Kmentrian ybs.

Kalau blum ada coba mulai dari pok-cil
(klompok-kecil) dulu, galang pendapat
liwat sgala jalan sampai ke tingkat nasional).

Murid pendulu yang sadis tu biasanya
bukan murid baik.