dialog 2 jiwa :D

Bismillah

dalam sebuah percakapan sore..

D. 'dia mau mampir ke rumah..

L. 'oya, rencananya kapan?

D. 'mungkin besok sore, habis ortu pulang kerja'

L. 'oh bagus dong, sudah konfirmasi ke rumah ?'

D. 'belum, biar dia datang sendiri aja, kalo aku bilang ntar pada malah nanya2 lagi'

L. 'oh, kamu da bilang dia alamatmu?

D. 'udah, ne smsku 'sambil menunjuk sebuah sms'

L. 'hmm, kamu bisa ya.. menyebutnya langsung dengan mama, papa, rumah.. [isi smsnya: iya mampir aja, kalo sore mama udah pulang ko.. rumah biasanya rame.. udah lengkap.. ne alamatnya....]

D. 'lho, memang apa?

L. 'ya, rumahku, mamaku, atau apa gitu, intinya ada aku, gag seperti tadi..

D. 'oh,, itu sebagai caraku, kalo dia atao temen2ku yang lain adalah saudaraku juga, orang tuaku juga adalah orang tua mereka, begitu pun rumah.. itu rumah bersama *konteks kekeluargaan*. kalo pake mamaku atau ibuku atau rumahku atau apalah dengan diikuti 'kepunyaan' sepertinya egois.

L. 'oke deh,, aku paham.. semoga 'mereka' gag menafsirkan beda..

D. 'hmmm


inti dari dialog pendek nan ngebingungin tadi..
apa anda setuju dengan alasan si D yang dicetak tebal ?