Monday, February 23, 2009

Perpisahan, Kesendirian

suatu saat kubaca tentang ‘Umar ibn Al Khathab

adalah ia menangis,

hingga janggut hitamnya mengkilatkan air mata

ketika perbendaharaan kisra persia dihadapkan

***

“jika memang ini kebaikan”, begitu katanya

“mengapa ia tak terjadi di masa Rasululullah dan Abu Bakr?

ya Allah, hendakkah engkau memisahkanku

dari kedua sahabatku?”

***

maka begitulah ‘Umar

lelaki yang ditakuti syaithan

ia takutkan perpisahan

###

suatu saat, kubaca tentang ‘Utsman ibn ‘Affan

adalah ia, hanya menunduk dan hening ketika disebut neraka

tetapi ia menangis, bahunya berguncang

dan menutup wajah dengan kedua telapak

ketika mendengar kata kubur

***

“mengapa”, begitu ditanyakan padanya

dia menjawab, “andaikan pun disiksa

di neraka, kita takkan sendirian

ada banyak kawan”

***

“tapi di dalam kubur

siksa apalagikah yang lebih mengerikan

daripada kesendirian?”

***

itulah ‘Utsman

lelaki yang selalu berbagi

lelaki yang bashirahnya sejernih embun pagi

lelaki yang begitu menjunjung tinggi

indahnya kebersamaan, manisnya persahabatan

ia takut akan kesendirian

###

kukatakan pada diriku..

begitulah para pejuang

bahkan rasa takut mereka

adalah kepahlawanan..

###

-Salim A. Fillah-

8 comments:

budi s said...

subhanalloh...
puisi yang bagus...dari buku itu ya?
boleh saya request resensinya dari ade ttg buku itu? hehehee...

linda hatimi said...

:)
krn itulah saat aku injak bumi pertiwi kita kopdar ok, hehehe

ade mataho said...

buku mana mz?
ini ade copast dari blog friendsternya ust. salim.. :)
untung bukan buku ya, jadi g jd resensi hehehehe

ade mataho said...

hehehehe,,, sipp.. tehdar aj.. lbh manis :))

linda hatimi said...

insyaaaa Alloooh
aaaaaamiiiiiiiiiiiiiiin

Fitria Amathonte said...

hm

tfs

very touched

ade mataho said...

:)
tfs

Adji Kusuma said...

Subhanalloh.. Bhkn stiap dtik wkt dn nafasnya,brnfaskan kphlwanan... Siapa yg ingn mneladani pr shbt yg mulia itu,?