Friday, June 12, 2009

Lelaki kecil itu dan saudaranya ****

Perlahan 5 bento* itu sudah dia tata di dalam sebuah kotak kecil dan kemudian dimasukkan ke dalam tas. Setelah semuanya selesai, dia mendekati lelaki kecilnya, ‘kaka yang ikatin ya’, rajuknya. Dia pun menunduk mengikat tali sepatu adikknya, yang sebenarnya tidak ingin diperlakukan seperti itu.

Tak lama kemudian, lelaki kecilnya ini pamit pergi dengan tas sekolah yang berisi buku dan beberapa bento, ‘berangkat ya ka, Assalamu’alaykum’ salamnya sembari mencium kakaknya dengan hangat. Kakaknya mengantar ia, melihatnya dari kejauhan hingga bayangan tubuh kecilnya menghilang di antara jalanan.

Adik kecilku, gumamnya lirih.

Siangnya sepulang sekolah, dia mengagetkan kakaknya dari belakang, ‘kaka, **s dah pulang, ada makanan apa ?’ tanyanya. Kebetulan hari itu, ada ikan bumbu bali, sayur sup hangat, 1 ekor ikan bakar dan lalapannya, hmm menu sederhana yang dia bisa tapi cukup digemari keluarganya. Pukul 13 lewat dikit, orang tuanya pun sudah kembali dari kerja dan seperti biasa mereka makan siang bersama. Rutinitas dengan harmony yang berbeda.

‘Ka, besok sore ada teman-temannya **s yang ke rumah, kaka buatin makanan ya hehe’, pintanya sambil memperlihatkan deretan giginya yang belum rapi. Informasi tambahan dari adiknya, mereka antara 15 – 20 orang.

Keesokan harinya, sudah tersedia puding, mie goreng, es rujak, dan sirup rasa jeruk. 4 jenis menu yang sangat berlawanan, tapi itu yang bisa dibikin dalam jumlah banyak, pikir kakaknya. Jam 5 sore kurang dikit, terdengar suara ramai, rupanya pasukan adiknya sudah tiba di rumah. Dan di luar perkiraan sebelumnya, ternyata semuanya 29 orang, wow cukup banyak.

Tak makan waktu lama, mereka cukup mengerti apa yang mesti segera dilakukan “menyerbu makanan yang ada”. Alhamdulillah, sempat dibikin lebih jadi untuk 30 orang sebenarnya ga masalah. Mereka tampak menikmati semuanya. Hingga maghrib tiba, kakaknya mengajak untuk magrib berjamaah, dan ruang keluarga pun disulap jadi mushola dadakan karena ruang sholat sendiri tidak akomodatif untuk menampung 30 lelaki tanggung. Berhubung orang tua lagi tidak di rumah, praktis kakak perempuannya ini benar-benar jadi mahluk paling cantik di antara mereka dan berdiri makmum di pojok sendiri.

Ada yang berbeda, ternyata **s adiknya yang menjadi imam. Allahuakbar, takbirnya menggema, menelusuri tiap jantung hamba yang berada di sana. ‘Subhanallah, Alhamdulillah, lindungi adikku ya Allah, jaga dia, perjalanan dia masih panjang, saat ini dia baru selesai di SD, jaga dia, kami mencintainya ya Allah’, doa disujud terakhir kakaknya. Biasa mungkin, tapi menjadi luar biasa bagi kakaknya karena yang berada di depannya adalah adik kecilnya, yang baru kemarin dia ikat tali sepatunya. Adikku, ikhwan kecilku.. gumamnya.

Setelah selesai sholat, mereka minta diceritakan tentang Laskar Pelangi, tentang ajaran Bu Mus, mimpi Lintang dan Ikal. Ya, mereka selalu terpukau dengan buku dan film itu. Melihat minat mereka yang cukup besar, kakaknya merencanakan untuk mengajak mereka ke “Toro ma Tompo**”, sebuah bukit di tepi jalan yang menjorok ke laut. Tempatnya indah, dari atas bukit itu, mereka bisa menikmati pemandangan laut lepas dengan pasir putihnya yang masih perawan, indah. Ternyata mereka mau ikut.

Bukit Toro ma Tompo, sebenarnya kakaknya pun belum pernah mencapai puncak bukit itu, pernah dulu ketika dia kecil, ayahnya mengajaknya ke sana, ya semacam uji nyali, dan dia kecil tidak berani, hanya bisa melihat ayah dan teman-teman ayahnya di puncak, dari bawah. Semoga minggu ini bisa, mikirnya. Oya, tentang Toro ma Tompo, sebuah bukit kecil yang terdiri dari material batu kapur dan batu pantai, di sisi-sisinya hanya sedikit pohon yang berhasil tumbuh, tapi ketika sampai di atas, kita akan disuguhi rerumputan yang sangat luas, rerumputan yang tetap hijau meski kemarau meranggas. Puncak bukitnya pun berbentuk datar, seperti lapangan bola yang berada di ketinggian, sekitar 45 - 50 m dari permukaan jalan. Itulah Toro ma Tompo, tempat istimewa yang akan jadi tujuan mereka dan setelah ditanya, mereka belum pernah singgah bahkan naik di puncak itu. Bagus, semoga ini jadi pengalaman berharga buat mereka, harap kakaknya.

Malam terus beranjak, dan 29 teman adiknya pun pamit untuk pulang, dengan pikiran masing-masing tentang Toro ma Tompo yang akan di datangi hari minggu lusanya.

Lagi-lagi, rumah kembali sepi, tinggal dia dan adiknya. Karena besoknya tepat 5 bulan nenek mereka meninggal, mereka sempatkan untuk tilawah berdua, ya, orang tuanya masih di rumah famili, ada acara ‘mbolo weki***’ di sana. Ketika mau tidur, adiknya menciumnya, ‘kak, makasih ya, udah buatin makanan buat teman **s, mau diajak jalan-jalan pula, **s tidur dulu, Assalamu’alaykum’..

Kakaknya menjawab salam itu (memang sudah tradisi mereka untuk tetap salam ketika mau tidur). ‘Alhamdulillah ya Allah, mohon bimbing aku untuk menjadi kakak dia yang baik’,, doanya. Tak lama, dia menyelimuti adiknya dengan selimut merah spiderman kesayangannya.

Keluarga, mereka permata kita yang berharga.

PS;

*, Bento, roti yang sudah dibikin bulat-bulat kadang di isi kacang atau ikan.

**, Toro ma Tompo, berasal dari bahasa Bima, toro = tapis, kering. Tompo = didudukkan. atau kalau digabungin,, bukit yang kering di tempat basah (laut).

***, Mbolo weki, musyawarah 2 keluarga yang akan menikahkan anaknya, di dalam musyawarah ini disepakati berupa hari baik, konsep dan biaya pelaksanaan pernikahan bahkan mendiskusikan tentang mahar.

****, based on true story ^^


9 comments:

Tanto Dikdik Arisandi said...

subhanalloh. indah nian punya adik seperti itu. tetep istikomah, dek.

mbolo weki? ahemm... hehe...

ade mataho said...

amiin,,

iyo mbolo weki.. biasa kan ? ^*

bayu binKatiman binSonoyo said...

mbolo weki?
mbolo weki..........
ah, lima bento saja dulu ah.
^_^

ade mataho said...

mang np dg mbolo weki?? :d

Pngen 5 bji bento? Om iwan punya bnyk tuh hehe

zukhruf an Navis said...

wah kakak yg baik..adeknya ikutan hebat,,doain ya buuu..ane jg py adek laki nih..

ade mataho said...

Amiin...,, adekmu kLs brP bu?
Iyo 'kakak' itu masih belajar trus buu,,senyuman adiknya obat paling mujarab bwt dia.

zukhruf an Navis said...

nih kelas 6,,doain lulus dan dpt SMP yg baik..

ade mataho said...

Amiin lagi..
Oy ding,qt kn pRnh mbahas ujian mrka kmrn. Adekku jg, nunggu pngumuman lulus he

ade mataho said...

Amiin lagi..
Oy ding,qt kn pRnh mbahas ujian mrka kmrn. Adekku jg, nunggu pngumuman lulus he